Minggu, 09 Desember 2012

MAKASSAR,,,,, THE EDUCATION CITY


Everybody know about Makassar when they has been lived at Makassar, when you ask someone about how is the atmosphere in Makassar ? most of them would answer Makassar is big city and education city. There are a good reason for this one because base on statistic data about the number of village student study in Makassar.
            The reason why is student choose Makassar to study ? firstly, the education quality at Makassar can not lose from another city in Indonesia. The highest quality of education sign by awake any pattern college which different go down such as private college and state college. Both of this college sometimes show a good education quality such as : they receive some achievement from regional government whey they are success to won in international competition. This is support by physics and non physics. What is the context of physics here are the completely of facility from the college it self to support the ability and skill every student they have, example : when student have skill in martial art, they are facility every student to improve their skill with provide open the institute student activity, the term is “UKM”. So they can improve their self with the facility, and be side that the part of consist the quality of education is non physics, such as the professionalism lecturer. This signed by there are a lot of professor every kind faculty. The both of things give a biggest contribute to increasing the quality of education in Makassar.
            Secondly,  regional government of Makassar are quite success to open a fair compete education so it is stimulate every single person to continue a study in Makassar, otherwise by the highest compete education made every student must study hard to pass their graduation. The approach regional government to improve education such as : give scholarship for student achievement, also open some education competition to motivate every college to improve their quality of education.
            So base on this consideration we can say Makassar is an education city by provide any kind of method to make it student success for their future. Thanks for Makassar.

Rabu, 03 Oktober 2012

SENJA DI PUNDAK PEMUDA


Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, terlepas dari perjuangan para pahlawan, sebagian besar diantaranya adalah kaum muda yang mempunyai semangat, harapan, cita-cita kepada negara tercinta ini. Perjuangan kaum muda ini tak akan pernah lepas dari ingatan kita, ketika mereka harus merebut kemerdekaan hanya berbekal semangat 45 (sebutan warga Indonesia terhadap semangat pahlawan) dan akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.         
Warisan yang diberikan oleh pahlawan  pendahulu berupa negara Indonesia adalah merupakan tanggung jawab oleh seluruh komponen unsur negara dan negara tersebut tidak terkecuali pemuda. Pepatah kuno mengatakan “Generation is agent of change maknanya setiap pemuda mempunyai kuasa untuk melakukan perubahan terhadap apa yang ada disekitarnya itu mengapa dikatakan bahwa di tangan pemudalah masa depan Indonesia ditentukan. Layaknya sebuah warisan, pemuda sebagai ahli waris murni patutnya menjadi pemegang amanah yang baik dan bertanggung jawab untuk menerima warisan (Negara Indonesia) karena warisan tersebut kemudian akan diberikan kembali kepada generasi selanjutnya Tk. I – Tk. ∞ (tidak tak terbatas), namun realita berkata lain ketika pemuda awalnya telah terdidik untuk menjadi tidak bertanggung jawab atas dirinya sendiri, belum mampu mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya melalui sikap dan kaidah berfikir yang salah melalui sikap-sikap munafik untuk membodohi dirinya dan orang lain.
Kemunduran pola pokir, sikap, serta moralitas pemuda merupakan tanda titik senja akan harapan masa depan negeri Indonesia yang semakin suram. Lagi, Nawaitul tiap pemuda adalah faktor penyebab paling besar mempengaruhi hal tersebut. Terangnya, jika nawaitul (niat) pemuda adalah untuk menjadi pemegang amanah yang bertanggungjawab dan bijak dalam menghadapi segala persoalan yang dihadapinya pasti kedepannya akan menjadi pemuda yang mampu melakukan perubahan.
Apabila nawaitulnya telah ditanamkan sejak dini oleh pemuda baik di tingkat SD sampai Kuliah, hasilnya jelas akan terlihat maka akan menghasilkan pemuda-pemudi yang intelek Emosional, Spiritual (agama), Intelektual (cerdas). Perubahan itulah kata yang patut diketahui dan diamalkan oleh pemuda Indonesia agar kedepannya mereka mampu menjadi prajurit terdepan dalam membela negara Indonesia khususnya rakyat yang senantiasa tertindas oleh sesatnya kekuasan dan kewenangan juga mampu menjadi garuda muda yang dilibatkan di aspek persoalan yang dihadapi negara Indonesia, sehingga akhirnya pemuda bisa juga menjadi “Agent of Solution”
Demikian tulisan inspirasi ini semoga bermanfaat dan berguna mengingat saya sebagai pemuda paham kalau hari ini kita sedang memperingati Hari Pancasila, dengan tulisan ini kumaknai hari besar tersebut dengan memberikan gambaran sekilas tentang pemuda. Terima Kasih
(Safrin Salam, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum UMI Makassar)

Minggu, 23 September 2012

Best for Indonesia: LANGIT TAK BERUJUNG, PERJUANGAN TIADA HENTI

Best for Indonesia: LANGIT TAK BERUJUNG, PERJUANGAN TIADA HENTI: Inilah secerca cerita tentang hakekat sebuah perjuangan yang ku telah ku lalui untuk meraih sebuah impian yang tak dapat ku prediksikan ...

LANGIT TAK BERUJUNG, PERJUANGAN TIADA HENTI


Inilah secerca cerita tentang hakekat sebuah perjuangan yang ku telah ku lalui untuk meraih sebuah impian yang tak dapat ku prediksikan sebelumnya, awal cerita ketika ku tapakkan cita-cita dan impian ku di Universitas tertua, Baubau, Sulawesi tenggara, Universitas Dayanu Ikhsanuddin tepatnya program studi ilmu-ilmu hukum. Basic, program tersebut adalah hal baru buat saya dikarenakan ilmu saya ketika SMA adalah program ilmu eksakta tepatnya IPA. Hal ithu membuat orang-orang disekitar saya bertanya, kenapa mengambil jurusan tersebut, tho masih banyak jurusan yang terbaik seperti : FKIP Bahasa Inggris, Kesehatan dll. Ku jawab dengan sederhana : keputusan q memilih fakultas hukum adalah impian q sejak lama untuk menjadi seorang yang terampil berbicara dalam membela hak-hak mereka (rakyat miskin yang tertindas oleh hukum). “That is why I choose it” banyaknya stigma negarif akan bakround pendidikan q membuat orang-orang yang dulu mendukung q dalam segala hal menjadi berkurang, namun terlalu mahal bagi q untuk mundur dari sekarang.
Orang tua sebagai tonggak dan motivator besar dalam hidup senantiasa mendukung q dikala orang-orang disekitar q mulai meninggalku, dari semangat mereka (My Beloved Parent) mulai ku rancang design masa depan q dengan menciptakan sebuah prestasi yang membuat jiwa dan pikiran q menjadi lebih baik dan dewasa. Ku awali perjalanan pendidikan q di Fakultas Hukum Universitas Dayanu Ikhsanuddin dengan mulai memahamkan dan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban seorang University Student, terbisik dalam pikiran q apa yang bisa ku kerjakan yang tak mampu dikerjakan oleh orang lain di fakultas q : membuat prestasi dibidang yang ku minati yaitu Bahasa Inggris ala Hukum Unidayan. Tahap awal adalah mengikuti berbagai aktivitas bahasa inggris melalui Meeting English dengan mahasiswa bahasa inggris, dan jalan yang ku pilih ini aneh tapi nyata namun membuat kapasitas diri q menjadi lebih beda dengan orang-orang disekitarku terutama di fakultas hukum unidayan. Ku jalani semua dengan ikhlas, sabar dan tabah walau ku habiskan waktu, materi, q untuk meningkatkan kapasitas diri. Suatu ketika peluang pun muncul dengan diadakannya “Debate Competition Inter Faculty of Unidayan mungkin ini jawaban atas perjuangan yang telah ku lakukan semua ini. Berbekal pengalaman latihan bahasa inggris ku cuba untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan membawa nama baik “Fakultas Hukum Unidayan”, meski awalnya tidak sedikit dari mereka (Unforgettable People) yang mencibir, menghancurkan semangat q yang telah ada, but I’m still believe that Allah SWT never sleep. Allah SWT always hear what the human ask by prayer. Tetap ku yakini, ku ikhlaskan jalan hidupku seperti perahu yang terombang-ambing di lautan atlantik yang penuh dengan terjangan ombak besar.
Persiapan pun harus ku lakukan untuk mempermantap penampilan ku meski tidak terlalu banyak berharap akan kemenangan yang ku dapatkan. Latihan twice a day membuatku yakin insya allah semua pasti bisa ku lewati dan alhamdulilah lumayan meski hanya mendapatkan posisi juara ketiga………. Semoga cerita ini menginspirasi teman-teman akan pentingnya hakekat sebuah perjuangan.

LANGIT TAK BERUJUNG, PERJUANGAN TIADA HENTI


Inilah secerca cerita tentang hakekat sebuah perjuangan yang ku telah ku lalui untuk meraih sebuah impian yang tak dapat ku prediksikan sebelumnya, awal cerita ketika ku tapakkan cita-cita dan impian ku di Universitas tertua, Baubau, Sulawesi tenggara, Universitas Dayanu Ikhsanuddin tepatnya program studi ilmu-ilmu hukum. Basic, program tersebut adalah hal baru buat saya dikarenakan ilmu saya ketika SMA adalah program ilmu eksakta tepatnya IPA. Hal ithu membuat orang-orang disekitar saya bertanya, kenapa mengambil jurusan tersebut, tho masih banyak jurusan yang terbaik seperti : FKIP Bahasa Inggris, Kesehatan dll. Ku jawab dengan sederhana : keputusan q memilih fakultas hukum adalah impian q sejak lama untuk menjadi seorang yang terampil berbicara dalam membela hak-hak mereka (rakyat miskin yang tertindas oleh hukum). “That is why I choose it” banyaknya stigma negarif akan bakround pendidikan q membuat orang-orang yang dulu mendukung q dalam segala hal menjadi berkurang, namun terlalu mahal bagi q untuk mundur dari sekarang.
Orang tua sebagai tonggak dan motivator besar dalam hidup senantiasa mendukung q dikala orang-orang disekitar q mulai meninggalku, dari semangat mereka (My Beloved Parent) mulai ku rancang design masa depan q dengan menciptakan sebuah prestasi yang membuat jiwa dan pikiran q menjadi lebih baik dan dewasa. Ku awali perjalanan pendidikan q di Fakultas Hukum Universitas Dayanu Ikhsanuddin dengan mulai memahamkan dan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban seorang University Student, terbisik dalam pikiran q apa yang bisa ku kerjakan yang tak mampu dikerjakan oleh orang lain di fakultas q : membuat prestasi dibidang yang ku minati yaitu Bahasa Inggris ala Hukum Unidayan. Tahap awal adalah mengikuti berbagai aktivitas bahasa inggris melalui Meeting English dengan mahasiswa bahasa inggris, dan jalan yang ku pilih ini aneh tapi nyata namun membuat kapasitas diri q menjadi lebih beda dengan orang-orang disekitarku terutama di fakultas hukum unidayan. Ku jalani semua dengan ikhlas, sabar dan tabah walau ku habiskan waktu, materi, q untuk meningkatkan kapasitas diri. Suatu ketika peluang pun muncul dengan diadakannya “Debate Competition Inter Faculty of Unidayan mungkin ini jawaban atas perjuangan yang telah ku lakukan semua ini. Berbekal pengalaman latihan bahasa inggris ku cuba untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan membawa nama baik “Fakultas Hukum Unidayan”, meski awalnya tidak sedikit dari mereka (Unforgettable People) yang mencibir, menghancurkan semangat q yang telah ada, but I’m still believe that Allah SWT never sleep. Allah SWT always hear what the human ask by prayer. Tetap ku yakini, ku ikhlaskan jalan hidupku seperti perahu yang terombang-ambing di lautan atlantik yang penuh dengan terjangan ombak besar.
Persiapan pun harus ku lakukan untuk mempermantap penampilan ku meski tidak terlalu banyak berharap akan kemenangan yang ku dapatkan. Latihan twice a day membuatku yakin insya allah semua pasti bisa ku lewati dan alhamdulilah lumayan meski hanya mendapatkan posisi juara ketiga………. Semoga cerita ini menginspirasi teman-teman akan pentingnya hakekat sebuah perjuangan.

LANGIT TAK BERUJUNG, PERJUANGAN TIADA HENTI


Inilah secerca cerita tentang hakekat sebuah perjuangan yang ku telah ku lalui untuk meraih sebuah impian yang tak dapat ku prediksikan sebelumnya, awal cerita ketika ku tapakkan cita-cita dan impian ku di Universitas tertua, Baubau, Sulawesi tenggara, Universitas Dayanu Ikhsanuddin tepatnya program studi ilmu-ilmu hukum. Basic, program tersebut adalah hal baru buat saya dikarenakan ilmu saya ketika SMA adalah program ilmu eksakta tepatnya IPA. Hal ithu membuat orang-orang disekitar saya bertanya, kenapa mengambil jurusan tersebut, tho masih banyak jurusan yang terbaik seperti : FKIP Bahasa Inggris, Kesehatan dll. Ku jawab dengan sederhana : keputusan q memilih fakultas hukum adalah impian q sejak lama untuk menjadi seorang yang terampil berbicara dalam membela hak-hak mereka (rakyat miskin yang tertindas oleh hukum). “That is why I choose it” banyaknya stigma negarif akan bakround pendidikan q membuat orang-orang yang dulu mendukung q dalam segala hal menjadi berkurang, namun terlalu mahal bagi q untuk mundur dari sekarang.
Orang tua sebagai tonggak dan motivator besar dalam hidup senantiasa mendukung q dikala orang-orang disekitar q mulai meninggalku, dari semangat mereka (My Beloved Parent) mulai ku rancang design masa depan q dengan menciptakan sebuah prestasi yang membuat jiwa dan pikiran q menjadi lebih baik dan dewasa. Ku awali perjalanan pendidikan q di Fakultas Hukum Universitas Dayanu Ikhsanuddin dengan mulai memahamkan dan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban seorang University Student, terbisik dalam pikiran q apa yang bisa ku kerjakan yang tak mampu dikerjakan oleh orang lain di fakultas q : membuat prestasi dibidang yang ku minati yaitu Bahasa Inggris ala Hukum Unidayan. Tahap awal adalah mengikuti berbagai aktivitas bahasa inggris melalui Meeting English dengan mahasiswa bahasa inggris, dan jalan yang ku pilih ini aneh tapi nyata namun membuat kapasitas diri q menjadi lebih beda dengan orang-orang disekitarku terutama di fakultas hukum unidayan. Ku jalani semua dengan ikhlas, sabar dan tabah walau ku habiskan waktu, materi, q untuk meningkatkan kapasitas diri. Suatu ketika peluang pun muncul dengan diadakannya “Debate Competition Inter Faculty of Unidayan mungkin ini jawaban atas perjuangan yang telah ku lakukan semua ini. Berbekal pengalaman latihan bahasa inggris ku cuba untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan membawa nama baik “Fakultas Hukum Unidayan”, meski awalnya tidak sedikit dari mereka (Unforgettable People) yang mencibir, menghancurkan semangat q yang telah ada, but I’m still believe that Allah SWT never sleep. Allah SWT always hear what the human ask by prayer. Tetap ku yakini, ku ikhlaskan jalan hidupku seperti perahu yang terombang-ambing di lautan atlantik yang penuh dengan terjangan ombak besar.
Persiapan pun harus ku lakukan untuk mempermantap penampilan ku meski tidak terlalu banyak berharap akan kemenangan yang ku dapatkan. Latihan twice a day membuatku yakin insya allah semua pasti bisa ku lewati dan alhamdulilah lumayan meski hanya mendapatkan posisi juara ketiga………. Semoga cerita ini menginspirasi teman-teman akan pentingnya hakekat sebuah perjuangan.

LANGIT TAK BERUJUNG, PERJUANGAN TIADA HENTI


Inilah secerca cerita tentang hakekat sebuah perjuangan yang ku telah ku lalui untuk meraih sebuah impian yang tak dapat ku prediksikan sebelumnya, awal cerita ketika ku tapakkan cita-cita dan impian ku di Universitas tertua, Baubau, Sulawesi tenggara, Universitas Dayanu Ikhsanuddin tepatnya program studi ilmu-ilmu hukum. Basic, program tersebut adalah hal baru buat saya dikarenakan ilmu saya ketika SMA adalah program ilmu eksakta tepatnya IPA. Hal ithu membuat orang-orang disekitar saya bertanya, kenapa mengambil jurusan tersebut, tho masih banyak jurusan yang terbaik seperti : FKIP Bahasa Inggris, Kesehatan dll. Ku jawab dengan sederhana : keputusan q memilih fakultas hukum adalah impian q sejak lama untuk menjadi seorang yang terampil berbicara dalam membela hak-hak mereka (rakyat miskin yang tertindas oleh hukum). “That is why I choose it” banyaknya stigma negarif akan bakround pendidikan q membuat orang-orang yang dulu mendukung q dalam segala hal menjadi berkurang, namun terlalu mahal bagi q untuk mundur dari sekarang.
Orang tua sebagai tonggak dan motivator besar dalam hidup senantiasa mendukung q dikala orang-orang disekitar q mulai meninggalku, dari semangat mereka (My Beloved Parent) mulai ku rancang design masa depan q dengan menciptakan sebuah prestasi yang membuat jiwa dan pikiran q menjadi lebih baik dan dewasa. Ku awali perjalanan pendidikan q di Fakultas Hukum Universitas Dayanu Ikhsanuddin dengan mulai memahamkan dan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban seorang University Student, terbisik dalam pikiran q apa yang bisa ku kerjakan yang tak mampu dikerjakan oleh orang lain di fakultas q : membuat prestasi dibidang yang ku minati yaitu Bahasa Inggris ala Hukum Unidayan. Tahap awal adalah mengikuti berbagai aktivitas bahasa inggris melalui Meeting English dengan mahasiswa bahasa inggris, dan jalan yang ku pilih ini aneh tapi nyata namun membuat kapasitas diri q menjadi lebih beda dengan orang-orang disekitarku terutama di fakultas hukum unidayan. Ku jalani semua dengan ikhlas, sabar dan tabah walau ku habiskan waktu, materi, q untuk meningkatkan kapasitas diri. Suatu ketika peluang pun muncul dengan diadakannya “Debate Competition Inter Faculty of Unidayan mungkin ini jawaban atas perjuangan yang telah ku lakukan semua ini. Berbekal pengalaman latihan bahasa inggris ku cuba untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan membawa nama baik “Fakultas Hukum Unidayan”, meski awalnya tidak sedikit dari mereka (Unforgettable People) yang mencibir, menghancurkan semangat q yang telah ada, but I’m still believe that Allah SWT never sleep. Allah SWT always hear what the human ask by prayer. Tetap ku yakini, ku ikhlaskan jalan hidupku seperti perahu yang terombang-ambing di lautan atlantik yang penuh dengan terjangan ombak besar.
Persiapan pun harus ku lakukan untuk mempermantap penampilan ku meski tidak terlalu banyak berharap akan kemenangan yang ku dapatkan. Latihan twice a day membuatku yakin insya allah semua pasti bisa ku lewati dan alhamdulilah lumayan meski hanya mendapatkan posisi juara ketiga………. Semoga cerita ini menginspirasi teman-teman akan pentingnya hakekat sebuah perjuangan.